Bila mendengar kata
motivasi, yang pertama kali terlintas di kepala kita adalah dorongan dan
penyemangat. Dan banyak orang memiliki motto hidup yang direalisasikannya
sebagai motivasi. Jadi, apasih motivasi itu??
Menurut pandangan Sujono
Trimo, pengertian
motivasi adalah suatu kekuatan penggerak dalam perilaku individu baik yang akam menentukan arah maupun
daya tahan (perintence) tiap perilaku manusia yang didalamnya terkandung
pula unsur-unsur emosional insan yang berasangkutan. Motivasi dan motif, dua
kata yang hampir sama namun memiliki arti berbeda. Perbedaannya terletak pada
makhluk hidup yang memilikinya. Motivasi dimiliki manusia. Namun motif dimiliki
manusia dan hewan. Motif lebih didasarkan kebutuhan sedangkan motivasi didasari
daya dorong untuk maju sehingga dapat membantu mencapai kebutuhan.
Ada beberapa teori
dasar motivasi. Teori awal dan teori modern. Teori awal meliputi : Teori Maslow (Hirarki Kebutuhan), Teori X dan Y
(Mc.Gregor) dan Teori 2 faktor (Frederick Herzberg).
Berikut penjelasannya :
1. Teori Maslow (Teori Hirarki Kebutuhan).
Teori Maslow membagi
jenjang kebutuhan manusia dalam 5 hal : fisiologis / biologis, rasa aman,
sosialisasi, harga diri, dan aktualisasi diri. Contoh fisiologis/ biologis
adalah manusia membutuhkan makan,minum dan sex yang merupakan kebutuhan dasar
manusia yang paling utama. Kemudian, setelah kebutuhan fisiologis dan biologis
telah terpenuhilah baru manusia berlanjut ke kebutuhan rasa aman, ini
direalisasikan dengan adanya rumah sebagai tempat tinggal yang aman, dan
pakaian-pakaian yang dikenakan. Pada sosialisasi, manusia membutuhan rasa cinta
dan persahabatan, disinilah manusia mulai bersosialisasi bersama-sama. Harga
diri menunjukkan bahwa manusia membutuhkan penghargaan dalam hidupnya. Faktor
aktualisasi diri meliputi kebutuhan untuk berkarya/ menciptakan sesuatu. Pada awalnya teori ini berbentuk piramida namun kemudian
menjadi lingkaran. Hal ini didasari dari fakta bahwa, manusia merupakan makhluk
yang tidak pernah puas, sehingga setelah semua kebutuhan terpenuhipun, maka tak
jarang banyak yang terus memperbaiki kebutuhan-kebutuhan yang sebelumnya telah
terpenuhi, dan begitu seterusnya.
Namun,
kemudian, teori
Maslow ini dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu : kebutuhan tingkat rendah
yang meliputi kegiatan yang dipengaruhi secara eksternal. Dan kebutuhan
tingkat
tinggi yang merupakan kegiatan yang dipenuhi secara internal.
2. Teori X dan Y
Teori X dan Y juga
sering dikenal teori 2 faktor dari Mc.Gregor, teori ini berdasarkan penelitian
tentang bagaimana perilaku manajer terhadap karyawannya. Teori X menyatakan “Manusia
pada dasarnya harus dipaksa agar berprestasi”. Ini mengakibatkan adanya asumsi
bahwa manusia tidak suka bekerja, manusia harus diawasi, diancam dan dipaksa
dengan hukuman agar mau bekerja dengan baik, manusia menghindari tanggungjawab.
Sedangkan Teori Y menyatakan : “ Pada dasarnya kerja adalah yang memanusiakan
manusia”. Teori ini berbanding terbalik dengan teori X, mengasumsikan bahwa
karyawan memandang kerja sebagai kegiatan alami, bertanggung jawab, memiliki
komitmen dan bsa mengarahkan diri serat membuat keputusan dan menyebarluaskannya
kepada orang lain.
3. teori 2 Faktor
Teori dua faktor
menurut Frederick Herzberg menyatakan tentang sikap seseorang berdasarkan 2
faktor yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik berkaitan dengan
kepuasan kerja dan terkait dengan faktor motivator yang kuat. Sedangkan faktor
ekstrinsik berkaitan dengan ketidakpuasan dan berlaku pula faktor higiene.
Teori modern tentang motivasi meliputi Teori Erg
(C.Adelfer) dan Teori Kebutuhan.
Teori Erg (C.Adelfer)
menyatakan tentang 3 kebutuhan dasar manusia yang meliputi eksistensi,
relatedness dan growth. Eksistensi disini maksutnya manusia butuh pengakuan
bahwa mereka ada dan terlihat di lingkungannya. Relatedness dimaksutkan manusia
memiliki jiwa relasi antar sesamanya. Growth maksutnya manusia itu selalu
tumbuh, selain fisik, juga pemikirannya selalu berkembang. Teori Kebutuhan
menurut Mc.Clelland juga memiliki 3 kebutuhan dasar yaitu kebutuhan akan
prestasi, kebutuhan akan kekuasaan dan kebutuhan akan kelompok.
Sebenarnya, masih
banyak teori lain yang membahas tentang motivasi, dan beberapa memiliki
persamaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat dipandang sebagai
fungsi untuk daya penggerak dari dalam diri individu. Dan memiliki motto hidup
untuk diri sendiri itu juga perlu, ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi
dalam diri kita.
terima kasih atas sharing tulisan dan waktunya untuk membuat tulisan yang sangat enak dibaca ini...izin share ya....di facebook...tetap berbagi dan salam SOBAT !
BalasHapusiya, kembali kasih pak. Salam sobat juga :)
BalasHapus