Senin, 13 Mei 2013

K O N F L I K



Tidak ada manusia yang belum pernah merasakan konflik, karena konflik sangat sering terjadi di sekitar kita. Banyak orang mengartikan konflik adalah masalah. Ya, itu memang benar, konflik adalah masalah. Namun pengertian konflik menurut Cathy AConstantino, dan Chistina Sickles Merchant seorang penulis asal amerika serikat mengatakan dengan kata-kata yang lebih sederhana, bahwa konflik pada dasarnya adalah: "sebuah proses mengekspresikan ketidapuasan, ketidaksetujuan, atau harapan-harapan yang tidak terealisasi". Secara mendasar, sebab utama dapat timbulnya sebuah konflik adalah adanya perbedaan sebuah keinginan dengan kenyataan yang kemudian terjadi.

Konflik terhadap diri sendiri merupakan konflik yang umum terjadi. Konflik ini kadang terjadi antara keinginan seseorang yang melebihi kapasitas yang dapat ia lakukan. Contohnya saja seorang koruptor. Sesungguhnya koruptor itu memiliki konflik batin diri sendiri yang besar karena pada faktanya mereka belum dapat memperoleh materi seperti yang mereka harapkan, sehingga merekapun melakukan manipulasi terhadap uang yang sebenarnya bukan milik mereka agar dapat memperoleh apa yang mereka inginkan. Contohnya lagi adalah kasus buruh yang berdemo. Buruh menuntut lebih terhadap kesejahteraab mereka dengan peningkatan gaji misalnya. Namun, seharusnya jika mereka menagih apa yang mereka harapkan, mereka terlebih dahulu harus meningkatkan  keahlian nilai jual mereka. Maka, sebuah perusahaan pasti akan memberikan hubungan timbal balik yang baik juga.

Selain konflik pada diri sendiri, suatu konflik juga terjadi pada sebuah kelompok atau organisasi. Banyaknya otak pemikir pada sebuah organisasi tak hayal akan menyebabkan perbedaan pendapat yang akan berakhir dalam sebuah konflik.
Ada beberapa tahapan untuk dapat mengelola sebuah konflik :
1. Pencegahan Konflik, bertujuan untuk mencegah timbulnya konflik yang keras.
2. Penyelesaian Konflik, bertujuan untuk mengakhiri perilaku kekerasan melalui  persetujuan damai.
3. Pengelolaan Konflik, bertujuan untuk membatasi dan menghindari kekerasan dengan mendorong perubahan perilaku positif bagi pihak-pihak yang terlibat.
4. Resolusi Konflik, menangani sebab-sebab konflik dan berusaha membangun hubungan baru dan yang bisa tahan lama diantara kelompok-kelompok yang bermusuhan.
5. Transformasi Konflik, mengatasi sumber-sumber konflik sosial dan politik yang lebih luas dan berusaha mengubah kekuatan negatif dari peperangan menjadi kekuatan sosial dan politik yang positif.
Tahapan-tahapan diatas merupakan satu kesatuan yang harus dilakukan dalam mengelola konflik. Sehingga masing-masing tahap akan melibatkan tahap sebelumnya misalnya pengelolaan konflik akan mencakup pencegahan dan penyelesaian konflik.

Ada beberapa pendekatan untuk menyelesaikan sebuah konflik agar tidak semakin berkepanjangan, diantaranya :
1. Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”
2. Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.
3. Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.
4.  Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
5. Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama.Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya. 

Suatu konflik yang terjadi akan menjadikan suatu pelajaran untuk dapat memperbaiki segala sesuatunya kedepan kelak, karena setiap manusia butuh mengambil pelajaran dalam setiap perilaku yang dilakukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar