Terkadang membahas masalah
kepemimpinan merupakan sebuah hal yang klasik. Sederhana namun memiliki makna
yang cukup dalam dan menjadi pikiran.
Minggu ini, Psikologi industri
dibuka dengan quisioner yang berhubungan
dengan kepemimpinan. Terdapat lima pertanyaan dalam quisioner ini, diantaranya
:
1. Apakah
yang dimaksut dengan kepemimpinan?
2. Apa
perbedaan kepemimpinan dan pemimpin?
3. Siapa
tokoh pemimpin yang Anda teladani?
4. Apa
alasan memilih tokoh tersebut?
5. Apa
bedanya pemimpin dan manajer?
Dari keempat pertanyaan tersebut, jawaban yang saya tulis
adalah ,
1. Kepemimpinan
adalah sikap dan sifat yang dimiliki seseorang dan dapat mengagitasi serta
mempengaruhi orang disekitarnya dan dapat mempertanggungjawabkan
keputusan-keputusan yang diambil.
2. Kepemimpinan
→
sikap, sifat serta cara
Pemimpin →
orang yang memiliki sikap tersebut
3. Tokoh pemimpin yang diidolakan , Kristiani Herawati
4. Alasan
: Beliau merupakan contoh penerus emansipasi wanita masa kini, walaupun namanya
tersembunyi dibalik nama besar SBY, namun, banyak hal besar juga yang telah ia
lakukan untuk Indonesia.
5. Pemimpin
itu memimpin yang sifatnya lebih umum dan luas. Sedangkan manajer merupakan
pemimpin yang tugasnya lebih spesifik.
Dari jawaban quisioner tersebut, kebanyakan menjawab bahwa
tokoh pemimpin mereka adalah orang lain. Hal inilah yang sering dikatakan
krisis kepemimpinan. Seharusnya, kita menjawab, “Pemimpin adalah Saya” , inilah
yang dikatakan Self Leadership, kerena sesungguhnya dalam diri setiap orang
memiliki self leadership masing-masing yang secara tidak sadar sering muncul
dengan sendirinya.
Menurut George R. Terry,
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau
pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan
tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam kepemimpinan seseorang , ada
2 faktor yang sangat dominan, yaitu MIND dan FEAR. Seseorang tidak akan mampu memimpin orang lain jika
tidak bisa memimpin dirinya sendiri. Terkadang FEAR inilah yang menjadi faktor
yang sangat dominan. Namun, rasa takut inilah yang menjadi faktor penting untuk
menjadi seorang leader, karena seseorang yang dapat mengatasi rasa takutnya,
maka ialah pemimpin yang sesungguhnya. Seorang pemiimpin harus berani mengambil
resiko terhadap apapun yang dilakukannya. Dari rasa inilah kita harus bisa
menjadikan akal, pikiran, dan hati harus bisa mengatasi rasa takut itu menjadi
sesuatu yang menyenangkan dan happy.
Mind berhubungan dengan 3 hal, yaitu integrity, abundance,
dan maturity. Integrity erat kaitannya dengan kejujuran untuk mengendalikan
diri dan sikap saling menghargai terhadap sesama sehingga dapat meningkatkan
tanggungjawab diri terhadap perbuatan yang dilakukan. Abundance berhubungan
bagaiman mental kita dalam bersikap sebagai seorang pemimpin Sedangkan maturity
berkaitan dengan efek-efek ataupun akibat yang akan terjadi terhadap perbuatan
kita, oleh karena itu sering didengar ungkapan “berpikirlah sebelum bertindak” .
Masalah Self Leadership yang sering timbul harus diatasi
dengan rasa percaya terutama pada diri sendiri. Jiwa kepemimpinan diibaratkan
seperti sebuah gunung. Jadi, seorang pemimpin harus bisa menguasai seluruh isi
gunung tidak hanya puncaknya saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar